Diagonal Select - Hello Kitty 2

Resume 3. Psikologi Pendidikan

 BAB 12. PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Perencanaan dan Instruksi  Teacher-Centered

PERENCANAAN
Perencanaan penting adanya untuk menjadi guru yang kompeten.

PERENCANAAN INSTRUKSIONAL
Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusutan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Seorang guru yang kompeten seharusnya sudah merencanakan apa saja yang akan ia ajarkan dikelas walupun terkadang pengajaran bisa diluar perencanaan. Mungkin hal ini akan menjadi sangat melelahkan jika meluangkan waktu banyak untuk menulis pelajaran. Namun hal ini sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan diri ketika mengajar dan memberikan kita wawasan lebih dari sebelumnya sebelum kita mengajar. Dan jika guru tersebut tidak datang maka guru pengganti akan dengan mudah melaksanakan rencana yang telah dibuat itu.

KERANGKA WAKTU
Menyusun kerangka waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa saja yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”.
Cara membuat kerangka waktu
1.      Apa yang perlu dilakukan
a.       Menentukan tujuan instruksional (apa yang harus dicapai?)
b.      Merencanakan kegiatan (apa yang harus dilakukan untuk mencapainya?)
c.       Menentukan prioritas (tugas mana yang lebih penting?)
2.      Waktu melakukannya
a.       Membuat estimasi waktu (berapa lama kurun waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan?)
b.      Membuat jadwal (kapan kegiatan akan dilakukan?)
c.       Fleksibel (bagaimana menangani situasi yang tak terduga?)


PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED

PERENCANAAN TEACHER-CENTERED
1.      Menciptakan sasaran behavioral.
Sasaran behavioral adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Menurut Robert Mager sasaran behavioral harus mengandung tiga hal ini :
a.       Perilaku murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari oleh murid.
b.      Kondisi dimana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan di evaluasi atau dites.
c.       Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima.
2.      Menganalisi tugas.
Analisis tugas difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen. Analisis dapat melalui tiga langkah dasar.
a.       Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.      Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas
c.       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan

3.      Menyusun taksonomi instruksional.
Taksonomi adalah sistem klasifikasi dan taksonomi ini dikembangkan oleh Benjamin Bloom dan kawan-kawannya.taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga dominan : kognitif, afektif, dan psikomotor
a.       Dominan kognitif.
Taksonomi kognitif mengandung enam sasaran :
·         Pengetahuan. Kemampuan murid dalam mengingat dan informasi.
·         Pemahaman. Kemampuan murid dalam memahami informasi tersebut.
·         Aplikasi. Murid menggunakan pengetahuan dan pemahamannya pada kehidupan sehari-harinya.
·         Analisis. Murid memecahkan informasi kompleks m enjadi bagian kecil-kecil.
·         Sintesis. Murid mengombinasi informasi-informasi menjadi hal baru.
·         Evaluasi. Murid membuat penilaian dan keputusan yang baik.
b.      Dominan afektif
Taksonomi efektif terdiri dari lima sasaran yang berhubungan dengan respon emosional terhadap tugas :
·         Penerimaan. Murid termotivasi untuk belajar  sesuatu pada lingkungannya.
·         Respons. Murid termotivasi untuk belajar menunjukkan perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya.
·         Menghargai. Murid terlibar atau berkomitmen pada beberapa pengalaman.
·         Pengorganisasian. Murid mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilai yang sudah ada dan memberikan prioritas yang tepat.
·         Menghargai karakterisasi. Murid bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomiten kepada nilai tersebut.
c.       Dominan psikomotor
Kebanyakan dari kita menghubungkan aktifitas motoric dengan pendidikan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis dengan tangan dan pengelolahan kata juga membutuhkan gerakan. Sasaran psikomotor adalah :
·         Gerak reflex. Murid merespon suatu stimulus secara reflex tanpa perlu banyak berfikir
·         Gerak fundamental dasar. Murid melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu
·         Kemampuan perseptual. Murid menggunakan indra untuk melakukan sesuatu
·         Kemampuan fisik. Murid mengembangkan daya tahan kekuatan, fleksibilitas dan kegesitan.
·         Gerakan terlatih. Murid melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancer.
·         Perilaku nondiskusif. Murid mengomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerakan tubuh.

INSTRUKSI LANGSUNG
Instruksi langsung adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dirincikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tiggi atas kemajuan murid maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru menimalkan pengaruh negative terhadap murid.

STRATEGI INTRUKSIONAL TEACHER-CENTERED
1.      Megorientasikan. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru , susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut. Orientasi dan strukturisasi pada awal pelajaran itu mempengatuhi perbaikan prestasi murid.
2.      Advance organizer. Aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi sebelum materi itu diajarkan.
3.      Comparative advance organizer. Memperkenalkan materi baru dengan mengaitkannya dengan apa yang sudah diketahui murid.
4.      Mastey learning. Pembelajaran satu konsep atau topic secara menyeluruh sebelum ke topic yang lebih sulit.
5.      Seatwork. Menyusun semua mrid atau sebagian besar murid untuk belajar sendiri-sendiri dibangku mereka.
6.      Pekerjaan rumah. Keputusan instruksional penting lainnya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah harus diberikan kepada murid.

MENGEVALUASI INSTRUKSI TEACHER-CENTERED
1.      Jadilah perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional
2.      Selalu berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid mendapat waktu pembelajaran akademik yang memadai.
3.      Luangkan waktu utnuk memberikan orientasi pelajaran.
4.      Gunakan metode lecturing , penjelasan dan demonstrasi guna membantu beberapa aspek dari pembelajaran murid.
5.      Libatkan murid dalam pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan mengajukan pertanyaan yang baik dan meminta mereka ikut dalam diskusi kelas.
6.      Suruh murid mengerjakan seatwork
7.      Beri pekerjaan rumah kepada murid untuk meningkatkan waktu pembelajaean akademik dan libatkan orang tua untuk membantu pembelajaran anak.



0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Nama saya adalah Khadijah Zahira Haq. Panggil saja Dija atau Zahira. Saya adalah Mahasiswi Fakultas Psikologi USU angkatan 2016.
Diberdayakan oleh Blogger.